Situs Judi Online dan Artikel Sex Indonesia terpercaya 2019

Senin, 19 September 2016

DOORR, Ratna Sarumpaet Lari Kocar Kacir Usai Dengar Tembakan Senjata Api

DOORR, Ratna Sarumpaet Lari Kocar Kacir Usai Dengar Tembakan Senjata Api


Polisi dilaporkan telah menembak kerumunam massa yang tengah berdemo tolak Ahok di kawasan Kota Tua, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Minggu (18/9/2016) pagi tadi.

Ratna Sarumpaet, pemimpin aksi demo itu yang menceritakan soal letupan senjata api dari arah kerumunan polisi.

Menurut Ratna, kericuhan dimulai saat polisi melarang demonstran berfoto.

Sedangkan beberapa pengunjung kota tua dibiarkam mengambil foto demo tersebut.

Larangan ini membuat demonstran geram. Dari situlah aksi saling dorong terjadi lalu dilanjutkan dengan aksi balu hantam.

Bahkan polisi sempat mengambil speaker di mobil komando demo.

Untuk membubarkan dan memecah belah kerumunan massa. Saat itulah terdengan ada letusan tembakan dari arah polisi.

Massa yang berjumlah 200 orang menjadi kocar kacir, beberapa diantara harus terpisah dari rombongan demonstran.

"Itu tak menyurutkan niat kami untuk menjegal Ahok," cetus koordinator Aksi, Ratna Sarumpaet di kawasan Kota Tua, Pinang Sia, Jakarta Barat, pagi tadi.

"Tidak semua mendengar letusan senjata itu, hanya beberapa orang saja, termasuk saya. Soalnya waktu itu suasana sudah mulai kacau," cerita Ratna.

Saat kekacauan berlangsung, bersama dengan Budi Setiawan dan seorang supir, Ratna kemudian di pertemukan dengan beberapa perwira polisi.

Mereka pun meminta dirinya untuk menyingkir dan tidak melakukan aksi demo di kota tua.

Beberapa polisi juga, kata Ratna, terlihat panik, merazia isi bawaan mobil komando.

"Seperti  mencari selongsong peluru," kata Ratna.

Sedangkan Kapolsek Metro Taman Sari, Ajun Komisaris Besar Nasriadi,  membantah adanya letusan senjata, aksi tendang, hingga pemukulan.

Namun terkait aksi dorong dan taring menarik, Nasriadi tak membantahnya.

"Awalnya kita ingin mengingatkan mereka kalau di Kota Tua tak boleh demo. Saat kami menghampiri mereka yang bawa spanduk, mereka malah kabur, jadi spanduk itu dipegang anggota," jelas Nasriadi.

Nasriadi menyebut memang ada aturan Pergub yang melarang demonstrasi di kawasan Kota

Karena itulah, ia melalui sejumlah anggota melakukan pengusiran dengan komunikasi yang baik.

Sayangnya, kata Nasradi, saat ingin berkomunikasi dengan orator, korlap aksi malah kabur, dan meninggalkan Ratna Sarumpaet yang kala itu berada di mobil komandan.

"Beberapa anak dan ibu juga di tinggal, karena itu daripada ada kejadian yang engga-engga, kami menjauhkan mereka (Ratna, ibu-ibu, dan anak-anak)," kata Nasriadi.

Setelah kondusif, massa kemudian dinaikkan ke Bus, namun di tolak.

Ia pun kemudian memilih di mobil komando sebelum akhirnya meninggalkan aksi demo.

"Kami menawarkan taxi, tapi dia (Ratna) ngga mau, padahal kala itu massa sudah naik bus," ujar Nasriadi.

Pembagian baju

Pembagian baju kaos bertuliskan 'Tumbangkan Ahok' berubah ricuh di Jakarta Utara, Minggu (18/9/2016).

Baju dibagikan di sela-sela acara rapat akbar di Pasar Permai di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, siang tadi.

Pembagian baju dilakukan saat Ketua Presidium Forum RT/RW se-DKI Jakarta, Andi Pane sedang berorasi di panggung.

Baju itu dibagikan secara acak di beberapa titik lokasi duduk penonton acara orasi tersebut.

Warga pun berkerumun menghampiri yang membagikan baju. Baju di dalam plastik dibuka begitu saja, lalu warga mulai berebutan.

Mereka berkerumun dan saling tarik menarik dengan kasar. Bahkan beberapa memasang muka marah saat adu tarik.

Andi yang tengah berorasi di depan pun terganggu lalu mulai berteriak soal perebutan baju itu.

"Ayo jangan berebut baju," kata Andi. Bukannya berhenti, warga makin banyak berkerumun dan saling tarik.

Laskar FPI datang dan melerai. Sementara Andi mulai meneriakkan 'AllahuAkbar' berulang-ulang.

Beberapa saat kemudian adu tarik baju itupun selesai.

Acara itu dihadiri oleh tokoh Ormas , anggota DPRD, Wakil Ketua DPRD - Mohammad Taufik, Amien Rais, dam calon Gubernur DKI, Yusril Ihza Mahendra.

Semuanya berbicara soal kejelekan dan keburukan Ahok. Bahkan mengajak mereka untuk tak memilih Ahok di Pemilukada 2017 nanti.

Bahkan dalam orasinya, Mantan Gubernur DKI, HM Prijanto menyebut Ahok sebagai sosok psikopat. Sementaa Amien Rais menyebut Ahok sebagai seorang Dajjal.

Share:
Keluarga Besar Marga Sun. Diberdayakan oleh Blogger.

Breaking News

KAMI MENYEDIAKAN GAME LIVE CASINO TERBARU DI https://bit.ly/2pLGSsO SILAHKAN DAFTAR YA.. SALAM KEMENANGAN YA BOSKU

Arsip Blog

SABUNG AYAM