Mengejutkan, Ini Hubungan Antara Pelaku Bom Gereja St Yoseph Dengan Gembong ISIS Asia Tenggara
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memastikan, pelaku bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Medan, Ivan Armadi Hasugian (18), tidak terkait dengan jaringan manapun.
Namun menurut Jenderal Tito, Ivan berhubungan langsung dengan Bahrun Naim, tokoh Islamic State Irak and Syria (ISIS) di Asia Tenggara.
"Dia adalah tipologi self radicalization. Belum tergabung dengan network atau jaringan di indonesia. Namun dia memiliki kontak langsung dengan Bahrum Naim yang ada di Syiria," kata Tito dalam Rapat Kerja dengan Komisi III DPR, di Jakarta, Senin (5/9/16).
Dia mengatakan, peristiwa bom di Medan itu merupakan fenomena baru dalam gerakan terorisme karena merekrut pelaku bom di bawah umur 18 tahun. Kemudian diajari merakit bom dan melakukan operasi sendiri.
Tito menyebut operasi itu adalah 'lone wolf'. Namun melakukan kontak langsung dengan Bahrun Naim.
"Ini pola 'lone wolf', Ivan merupakan 'self radikalisation' tidak terkait jaringan apapun namun punya kontak langsung dengan Bahrun Naim," ujar dia.
Sebelumnya, IAH diamankan di Gereja Stasi Santo Yosep, Jl Dr Mansyur Medan, pada Minggu (28/8/16) pagi.
Pemuda yang bulan Oktober nanti berusia 18 tahun ini diringkus jemaat saat menyerang pastor dengan pisau, IAH pun diduga ingin meledakkan bom yang dibawanya.
IAH menyamar sebagai jemaat dengan duduk mengikuti misa sekitar pukul 08.00 WIB, lalu menyerang Pastor Albert Pandiangan (60) ketika hendak memberikan khutbah, korban mengalami luka ringan di bagian tangan karena tusukan pisau.