Situs Judi Online dan Artikel Sex Indonesia terpercaya 2019

Jumat, 28 Juli 2017

Tweet Lama soal Prabowo Viral, Ini Respons Wasekjen Demokrat

Tweet Lama soal Prabowo Viral, Ini Respons Wasekjen Demokrat


Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik menjadi sorotan usai pertemuan antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Puri Cikeas, Kamis, 27 Juli 2017. 

Penyebabnya postingan lawas Rachland di akun twitternya,@ranabaja yang menyebut partainya tidak mungkin berkoalisi dengan Partai Gerindra menjadi viral di media sosial. 

"Berkoalisi dgn Prabowo bukan saja tak bisa, tapi juga salah. PD tak mau dan tak akan membantu membalik masa lalu jadi masa depan Indonesia," cuit Rachland. Postingan tersebut dimuat pada 20 Mei 2014 dan telah tersebar dalam bentuk gambar.

Cuitan Rachland itu menimbulkan reaksi beragam dari kalangan netizen. Rachland pun kemudian menanggapi beredarnya cuitannya itu. Dia menganggap beredarnya cuitannya itu didalangi oleh sebuah akun anonim yang selama ini kerap menyebar berita fitnah.

"Pertama, akun anonim @digembok adalah buzzer Jokowi yang selama ini menebar kampanye permusuhan bahkan fitnah pada SBY dan keluarga serta Partai Demokrat," ujar Rachland dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat (28/7/2017).  

Berbeda dengan yang dia kicaukan pada 2014, dia saat ini justru memuji Prabowo Subianto. 

"Bahwa pada kenyataannya saat ini Pak Prabowo melakukan banyak hal baik, termasuk menolak Perppu pembubaran Ormas dan UU Pemilu yang dinilai inkonstitusional, itu membuat posisi politik Partai Demokrat lebih dekat pada Pak Prabowo," kata Rachland.   

Berikut klarifikasi lengkap Rachlanc Nashidik: 

Pendirian moral saya sebagai aktivis HAM disoal di medsos oleh Buzzer Jokowi. Berikut adalah jawaban saya:

Pertama, akun anonim @digembok adalah buzzer Jokowi yang selama ini menebar kampanye permusuhan bahkan fitnah pada SBY dan keluarga serta Partai Demokrat.

Dua, pengelola akun anonim @digembok adalah barisan pendukung fanatik Jokowi. Mesti diingat, Jokowi berkuasa dalam persekutuan dengan Jenderal-Jenderal Orba yang namanya tersangkut pelanggaran HAM. Maka pengelola akun anonim itu tak memiliki dasar moral untuk menyoal moralitas orang lain. 

Tiga, pendirian moral saya pada Pak Prabowo tidak berubah. Bahwa pada kenyataannya saat ini Pak Prabowo melakukan banyak hal baik, termasuk menolak Perppu pembubaran Ormas dan UU Pemilu yang dinilai inkonstitusional, itu membuat posisi politik Partai Demokrat lebih dekat pada Pak Prabowo. 

Empat, namun demikian, seperti jelas dari pernyataan Pak SBY, Partai Demokrat dan Partai Gerindra sepakat untuk bekerjasama mengontrol pemerintah, dalam pengertian menjadi oposisi demokratik yang absah secara konstitusional. Dua partai tidak bicara mengenai koalisi untuk pemilihan Presiden 2019. 

Lima, sebagai Kader Partai Demokrat, saya dibebaskan oleh Partai untuk memiliki pendirian moral dan politik yang bisa berbeda. Dalam berbagai forum pengambilan keputusan partai, saya menyuarakannya dan tidak pernah menyembunyikannya. Sebagai kader, saya juga terikat dan setia pada keputusan yang pada akhirnya diambil oleh forum pimpinan partai.

Share:
Keluarga Besar Marga Sun. Diberdayakan oleh Blogger.

Breaking News

KAMI MENYEDIAKAN GAME LIVE CASINO TERBARU DI https://bit.ly/2pLGSsO SILAHKAN DAFTAR YA.. SALAM KEMENANGAN YA BOSKU

Arsip Blog

SABUNG AYAM