Situs Judi Online dan Artikel Sex Indonesia terpercaya 2019

Kamis, 27 Juli 2017

Ancang-Ancang Politik SBY dan Prabowo

Ancang-Ancang Politik SBY dan Prabowo


Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 masih dua tahun lagi berlangsung. Namun, konstelasi politik menghangat. Sejumlah partai politik mulai ancang-ancang mengambil start, agar menang di ujung pesta demokrasi nanti, tak kecuali Partai Demokrat dan Gerindra.

Pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Cikeas, Bogor, Kamis malam disebut-sebut terkait politik jelang Pilpres 2019.

Meski kabar pertemuan yang digelar di kediaman SBY ini tersiar cepat ke telinga masyarakat, namun silaturahmi politik ini rencananya berlangsung tertutup.

"Malam ini pertemuan tertutup antara Ketua Umum Partai Demokrat SBY dan Ketua Umum Gerindra akan dilaksanakan di Cikeas," ujar Ketua Divisi Komunikasi Partai Demokrat Imelda Sari saat dikonfirmasi, Kamis 27 Juli 2017.

Pertemuan antara dua petinggi parpol tersebut atas permintaan Prabowo, membahas soal UU Pemilu yang belum lama ini disahkan DPR. Bagi partai kecil, pengesahan undang-undang ini seperti ganjalan menuju Pilpres 2019.

Pembahasan UU Pemilu menjadi genting, lantaran undang-undang ini mewajibkan setiap partai memiliki kursi di parlemen 20 persen dan 25 persen hasil pemilu, untuk mencalonkan presiden. Bagi Gerindra, syarat presidential threshold itu mungkin terasa berat sebagai partai baru.

"Pertemuan ini sebagai respons positif dari Ketum Demokrat SBY atas permintaan Ketum Gerindra Prabowo untuk bertemu, usai ketok palu UU Pemilu pada sidang Paripurna DPR pekan lalu," ungkap Imelda.

Saat pengesahan UU Pemilu, empat fraksi menyatakan menolak penggunaan presidential threshold dalam pelaksanaan Pilpres 2019. Empat fraksi itu adalah Fraksi Demokrat, Fraksi Gerindra, Fraksi PAN, dan Fraksi PKS.

"Salah satu pembahasan tentu terkait dengan UU Pemilu tersebut, seperti yang disampaikan sebelumnya oleh pihak Gerindra," Imelda menegaskan.

Di luar urusan itu, pertemuan ini menurut dia hanya silaturahmi kedua tokoh bangsa yang dipandang akan membawa hal positif.

"Silaturahmi ini diharapkan membawa angin segar dan memberi kontribusi yang positif dan konstruktif bagi negeri tercinta," pungkas Imelda.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menyebutkan, meski pertemuan ini bagian dari silaturahmi politik, namun terlalu dini untuk membahas calon presiden dan wakil presiden Pemilu 2019.

"Terlalu dini membicarakan masalah pasangan capres," kata Syarief di gedung DPR, Jakarta, Kamis 26 Juli 2017.

Menurut Syarief, pertemuan SBY-Prabowo tak bisa dilepaskan dengan politik. Yang pasti, pertemuan keduanya membahas visi dan misi bagaimana membangun bangsa.

"Kita sekarang menyamakan visi dan misi bagaimana membangun bangsa ke depan lebih bagus. Yang jelas ini untuk kepentingan rakyat. Yang penting ada kebersamaan," Syarif menegaskan.

Gerindra sendiri membenarkan pertemuan tertutup ini membahas situasi nasional, usai disahkan UU Pemilu. Pertemuan ini sekaligus ajang silaturahmi dua tokoh besar yang sudah lama tidak bertemu.

"Tidak hanya bersilaturahmi, tapi sambil melakukan pembicaraan keadaan kondisi politik nasional dengan disahkannya UU Pemilu yang melanggar konstitusi, terutama terkait presidential threshold 20 persen," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono kepada Liputan6.com, Kamis 27 Juli 2017.

Arief menyebutkan pertemuan tersebut juga akan membahas terkait keadaan ekonomi, yang dinilainya membebani masyarakat.

Sementara, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menganggap, pertemuan SBY-Prabowo merupakan agenda penting. Sebab, pertemuan ini membahas tentang agenda politik Pilpres 2019.

"Tentu saja kemudian dikaitkan dengan banyak agenda politik yang sekarang sudah mulai menghangat di 2019," kata Muzani di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Juli 2017.

Muzani menjelaskan, sejumlah hal lain juga akan dibahas dalam pertemuan ini. Satu di antaranya tentang UU Pemilu yang baru saja disahkan DPR.

"Itu jadi concern partai-partai di luar pemerintahan. Kita juga punya tanggung jawab untuk jaga persoalan ini. Karena beratnya persoalan ini kita harus memerankan perannya masing-masing supaya lebih maksimal bagi bangsa dan negara," kata dia.

Share:
Keluarga Besar Marga Sun. Diberdayakan oleh Blogger.

Breaking News

KAMI MENYEDIAKAN GAME LIVE CASINO TERBARU DI https://bit.ly/2pLGSsO SILAHKAN DAFTAR YA.. SALAM KEMENANGAN YA BOSKU

Arsip Blog

SABUNG AYAM