Situs Judi Online dan Artikel Sex Indonesia terpercaya 2019

Rabu, 22 November 2017

‎Rekahan Membesar, Kadar Gas CO2 dan H20 Gunung Agung Tinggi

‎Rekahan Membesar, Kadar Gas CO2 dan H20 Gunung Agung Tinggi


Kepala Sub-Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Devy Kamil Syahbana menyatakan, beberapa jam sebelum Gunung Agung meletus pada Selasa, 21 November kemarin, pihaknya telah menerbangkan drone untuk memantau puncak kawah Gunung Agung.

Dari hasil pemantauan menggunakan pesawat tanpa awak itu, didapati kandungan gas C02 dan H20 cukup tinggi.‎

‎"SO2 justru rendah. Kemungkinan karena faktor scrubbing, SO2 terjebak dalam air hidrothermal di dalam tubuh Gunung Agung," kata Devy di Karangasem, Bali, Rabu (22/11/2017).‎

Tingginya kadar‎ CO2 mengindikasikan asap putih yang selama ini terpantau keluar dari puncak kawah Gunung Agung merupakan kontribusi magmatik di dalam perut gunung setinggi 3.142 mdpl tersebut.

Para ahli geokimia pun sepakat asap tersebut mengandung komponen magmatik yang cukup tinggi.

‎"Asap ini 100 persen adalah volcanic origin. Kami sudah berdiskusi dengan ahli geokimia dunia. Mereka sepakat bahwa asap selama ini, meskipun didominasi uap air, memiliki komponen magmatik yang cukup tinggi," ujarnya.

Meletus Selasa Sore

Di sisi lain, Devy menerangkan jika rekahan di puncak Gunung Agung berdasarkan pantauan satelit semakin membesar.

"Itu terpantau dari satelit pada 15 November lalu. Pada hari yang sama, berdasarkan ‎Satelit Aster TIR juga menangkap peningkatan energi termal," katanya.‎

Gunung Agung meletus Selasa sore 21 November 2017 pukul 17.05 Wita. Bersama letusan membumbung asap hitam pekat yang terpantau dengan ketinggian 700-1.000 kilometer.

Abu vulkanik ikut disemburkan gunung setinggi 3.142 mdpl tersebut.‎

Share:
Keluarga Besar Marga Sun. Diberdayakan oleh Blogger.

Breaking News

KAMI MENYEDIAKAN GAME LIVE CASINO TERBARU DI https://bit.ly/2pLGSsO SILAHKAN DAFTAR YA.. SALAM KEMENANGAN YA BOSKU

Arsip Blog

SABUNG AYAM