Situs Judi Online dan Artikel Sex Indonesia terpercaya 2019

Minggu, 23 Oktober 2016

Catat, Ini Alasan Cerdas Ketua PBNU Said Aqil Larang Warga NU Ikut Ikutan FPI Demo Ahok

Catat, Ini Alasan Cerdas Ketua PBNU Said Aqil Larang Warga NU Ikut Ikutan FPI Demo Ahok


Kelompok massa Gerakan Selamatkan Jakarta merencanakan menggelar demonstrasi besar-besaran pada Jumat (4/10/2016).

Demonstrasi yang akan melibatkan organisasi kemasyarakatan Islam tersebut digelar guna mendesak polisi menangkap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Sebagaimana diketahui, Ahok telah dilaporkan kepada polisi.

Bekas Bupati Belitung Timur itu dianggap telah melecehkan Islam melalui ucapannya, "Kan bisa saja dalam hati kecil Bapak-Ibu gak bisa pilih saya. Ya kan dibohongin pake surat Al Maidah 51 macem-macem itu...(hadirin tertawa). Itu hak Bapak-Ibu, ya. Jadi Bapak-Ibu perasaan gak bisa pilih nih karena 'saya takut masuk neraka'...dibodohin itu...ngga papa. Karena itu panggilan pribadi Bapak-Ibu.”

Ucapan itu dilontarkan di Pulau Pramuka, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (27/9/2016).

Kendati sejumlah massa organisasi kemasyarakatan Islam akan terlibat dalam demonstrasi, namun tidak demikian halnya dengan warga Nahdlatul Ulama (NU).

Ketua Umum Pengurus Besar NU, Said Agil Siradj meminta jajaran NU tak ikut demonstrasi.

"Yang pasti warga NU tidak boleh demo," kata Said Agil, mantan dosen Institut Pendidikan Tinggi Ilmu Alquran saat peringatan Hari Santri Nasional di Jakarta, Sabtu (22/10/2016).

Mengapa warga NU tak diperkenankan menyampaikan aspirasi dalam aksi besar-besaran tersebut.

Kata Said Agil, NU tak ingin terlibat dalam politik praktis.

"(Demonstrasi) itu urusan partai," kata mantan anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat ini.

Sehari sebelumnya, pada Jumat (21/10/2016), Said Agil menyesalkan demonstrasi di Jakarta diwarnai aksi pengancaman fisik terhadap Ahok.

Menurutnya, pengancaman tersebut bertentangan dengan hakikat sebuah demonstrasi.

“Kalau ada ormas Islam mengancam pribadi Ahok, itu tidak dewasa. Karena itu proses hukum lebih baik daripada main hakim sendiri,” kata dia usai acara "Pembacaan 1 Miliar Sholawat Nariyah" di kompleks Pesantren Lirboyo, Jalan KH Abdul Karim, Lirboyo, Mojoroto, Kediri, Provinsi Jawa Timur, sebagaimana dikutip dari laman resmi NU, Nu.or.id.

Said Agil lebih setuju jika proses hukum terhadap Ahok terus berjalan walaupun telah meminta maaf secara terbuka kepada umat Islam.

“Kalau minta maaf, kita maafkan, tetapi proses hukum harus berjalan. Ahok harus diperiksa, salah atau tidak nanti ketahuan. Periksa dari awal, dari nol, praduga tak bersalah,” katanya.

Menurut dia , Indonesia adalah negara hukum.

Jadi segala bentuk perilaku yang diduga melanggar hukum terlebih lagi meresahkan banyak orang harus dibuktikan melalui pengadilan.

Share:
Keluarga Besar Marga Sun. Diberdayakan oleh Blogger.

Breaking News

KAMI MENYEDIAKAN GAME LIVE CASINO TERBARU DI https://bit.ly/2pLGSsO SILAHKAN DAFTAR YA.. SALAM KEMENANGAN YA BOSKU

Arsip Blog

SABUNG AYAM