Susno Duadji, Sang Jenderal Pemberani Yang Kini Lebih Memilih Jadi Petani Di Kampung Halamannya
Masih ingat dengan sosok mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Komisaris Jenderal (Purnawirawan) Polisi Susno Duadji?
Nama mantan perwira tinggi kepolisian itu dikenal akibat ucapan cicak versus buaya saat berseteru dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tak hanya itu, Susno juga menjadi pesakitan akibat dituduh menggelapkan dana pengamanan Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2008 dan kasus korupsi PT Salmah Arowana Lestari lalu.
Gara-gara kasus itu, dia dijebloskan ke penjara selama 3,5 tahun. Ia sempat dijemput paksa oleh Kejaksaan Agung dan dimasukkan ke Lembaga Permasyarakatan Cibinong pada Mei 2013 lalu.
Lalu, bagaimana kondisinya sekarang?
Setelah lama kasusnya berlalu, kini Susno memilih pulang ke tanah kelahirannya di Pagaralam, Sumatera Selatan.
Untuk mengisi waktu luangnya, Susno memilih bertani dengan menggarap lahan milik kedua orangtuanya, seperti kebun, sawah, pekarangan dan kolam ikan.
Berikut ini postingan sang jenderal pemberani Susno Duadji lewat halaman facebooknya :
Sejak purna tugas sy lbh banyak di kampung halaman bertani ngerjakan lahan warisan orang tua,; kebun, sawah, dan pekarangan, sedikit kolam ikan.
sawah ini adalah warisan org tua saya yg juga petani, luasnya tidak seberapa.
sekarang saya garap sendiri, benaran loh !!!
Persoalan yg kami hadapi khususnya untuk petani padi adalah murahnya harga beras/ gabah saat di musim panen sehingga biaya produksi ; ongkos garap, pupuk, obat-obatan, benih tidak sebanding dng uang yg didapat dari hasil jual beras / gabah.
Bukan subsidi yg kami harap , tapi harga beras dan gabah yg hrs sebanding dng ongkos produksi.
Import beras, mekanisme pasar beras / gabah mungkin perlu diperbaiki agar memihak rakyat kecil.
Silahkan coba menggarap sawah supaya tau persis permasalahan yg kami hadapi,
lokasi di Dempo Selata, Sumsel ! Ini persoalan nyata kami , kami hanya bisa mengangkat problem ke publik lewat medsos, ini beneran persoalan saya dan petani lain nya, tsk ada maksud tertentu
Kami tunggu, semoga berkenan, semoga ! tulis Susno Duadji lewat akun Facebook miliknya , Selasa (24/5/16).
Banyak netizen yang memberikan respon positive atas apa yang diposting dan di utarakan oleh susno duadji lewat akun facebooknya tersebut
Bapak bukan jenderal lagi, tapi keputusan Bapak utk terjun k sawah dan berani bertani menandakan bahwa jiwa dan hati anda mencerminkan jenderal sejati...jenderal2 lain belum tentu mampu melakukan apa yg seperti Bapak lakukan. Salut. " Tulis akun Pak Sul
Barokallah pak susno.... panjenengan telah memberikan contoh terbaik bagi bangsa ini tentang arti sebuah jabatan dan posisi sebuah kepemimpinan.... jabatan itu tidaklah lama.... kepemimpinan itu tidaklah selalu di atas dan di depan. Ini merupakan terjemahan langsung dari ing madya mangun karsa.... " tulis akun Agung Mandiri
Hinga berita ini diturunkan oleh islamnkri.com. postingan pak Susno Duadji lewat akun Facebook miliknya sudah di share oleh 1117 pengguna facebook dan disukai 3,400 facebooker.
REPOST BY: RAJAPOKER88