Situs Judi Online dan Artikel Sex Indonesia terpercaya 2019

Senin, 30 Mei 2016

Pekerja Harian Lepas Wanita Ini Bersumpah & Menangis di Depan Ahok Lantaran ...


Pekerja Harian Lepas Wanita Ini Bersumpah & Menangis di Depan Ahok Lantaran ...


Gubernur DKI Jakarta Ahok berdebat dengan seorang perempuan di Balai Kota. Perempuan itu merupakan Pekerja Harian Lepas (PHL) di Dinas Pertamanan.

Dengan menangis tersedu-sedu, PHL bernama Fitri Simanjuntak itu mengadu sudah dipecat dari pekerjaannya sebagai PHL. Padahal, Fitri mengaku dirinya telah membantu membenahi kondisi Kanal Banjir Timur (KBT).

"Saya kasih tahu, ibu kalau kerja enggak boleh bohongi saya. Kemarin kan bohongi. Saya lihat langsung kok, bolak-balik naik motor kok. Orang kerja kan enggak pakai naik motor bolak-balik," kata pemilik nama Basuki Tjahaja Purnama ini, Senin (30/5/2016).

Ahok menegaskan, PHL tidak boleh menjadi mandor, sebab hal itu adalah tugas PNS. Sedangkan Fitri, menurut Ahok, telah berbohong dengan mengaku PNS mandor. Hal itu yang mendasari keputusan Ahok memutus kontraknya.

Fitri pun sampai bersumpah bahwa dirinya bukan mandor. Dia adalah PHL biasa yang ikut membersihkan BKT.

"Bapak dengar saya mengaku PNS? Saya bilang PHL. Bapak bilang saya mandor, saya bukan mandor. Saya mengoordinasi pekerjaan PHL yang saya bawa. Tapi saya ikut turun tangan mengerjakan semuanya. Semua hasil kerja saya ada. Saya ikut turun tangan," jelas Fitri.

Mendengar pengakuan Fitri, Ahok malah pergi. Sambil berlalu Ahok meminta anak buahnya menanggapi dan melihat berkas yang dibawa Fitri.

Pekerja Harian Lepas yang Diduga Berbohong Mengaku Kumpulkan KTP untuk Ahok

Pekerja Harian Lepas (PHL) yang mengadu sambil tersedu-sedu ke Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bernama Fitri Simanjuntak (39). Perempuan PHL Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman yang terancam dipecat ini mengaku ikut mengumpulkan KTP dukungan untuk Ahok maju ke Pilgub DKI 2017.

"Saya sudah taruh 185 KTP. Ada juga yang di rumah, ada 100 KTP lagi untuk Teman Ahok. Karena saya merasa kinerja Pak Ahok bagus," kata Fitri di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (30/5/2016).

Fitri terancam dipecat sebagai PHL karena diduga menipu Ahok bahwa dia adalah PNS. Namun Fitri menilai itu hanyalah kesalahpahaman belaka.

"Saya ini hanya ingin membantu Pak Gubernur yang tegas, tak mau lihat orang curang, transparan, saya maunya seperti itu. Ternyata saya salah. Ini intinya salah paham, saya ingin Pak Ahok mengerti," tutur Fitri.

Dia menyatakan kesalahpahaman itu terjadi saat Ahok mendatangi seputaran Kanal Banjir Timur (KBT) sekitar sebulan lalu. Dia mengaku tak pernah membohongi Ahok bahwa dirinya adalah PNS yang mengawasi PHL. Waktu itu Ahok, menurut penuturan Fitri, bertanya sudah berapa lamakah Fitri menjadi PNS.

"Saya jawab, maaf, Pak, saya bukan PNS. Saya PHL. Sudah berapa lama jadi mandor? Saya jawab, maaf, Pak, saya bukan mandor, saya PHL," tutur Fitri.

Fitri yang mengaku sudah jadi PHL sejak 2015 ini disuruh menandatangani surat pengunduran diri oleh Kepala Sudin Pertamanan Jakarta Timur, pada Jumat (27/5/16) kemarin. Namun dia tidak mau.

Dia mengaku punya anak lima, yang paling besar sudah lulus SMA dan ingin kuliah di Perguruan Tinggi Negeri. Anak kedua dan ketiga telah lulus SMP dan hendak melanjutkan ke SMA. Anak keempat duduk di bangku kelas 3 SD. Anak bungsu baru saja masuk SD.

"Suami saya kerja serabutan," kata dia. 

REPOST BY: RAJAPOKER88


Share:
Keluarga Besar Marga Sun. Diberdayakan oleh Blogger.

Breaking News

KAMI MENYEDIAKAN GAME LIVE CASINO TERBARU DI https://bit.ly/2pLGSsO SILAHKAN DAFTAR YA.. SALAM KEMENANGAN YA BOSKU

Arsip Blog

SABUNG AYAM