Situs Judi Online dan Artikel Sex Indonesia terpercaya 2019

Selasa, 07 Agustus 2018

Kenangan Nico Thomas dan Pesan bagi Petinju Indonesia

Kenangan Nico Thomas dan Pesan bagi Petinju Indonesia


RAJAPOKER88 - Nico Thomas tidak pernah lupa suasana malam di Bangkok, 24 Maret 1989. Pada malam itu, dia gagal merebut gelar juara dunia tinju kelas terbang mini versi IBF. Segala upaya sudah dilakukan di atas ring, tapi keputusan juri memaksanya gigit jari. 

Dalam duel ini, Nico bertarung melawan petinju tuan rumah, Samuth Sithnaruepol. Sayang, malam itu Dewi Fortuna tak berpihak pada atlet asal Ambon tersebut.

Pertarungan ketat yang dilakukan Nico Thomas dengan berpeluh keringat dan darah bercucuran di lantai hanya menyisakan amarah dan kecewa. Perasaan Nico berkecamuk. Air mata membasahi pipinya pertanda ada takdir janggal yang harus diterimanya.

Ya, juri ketika itu mengeluarkan keputusan yang kontroversial. Gelar yang sudah di depan mata sirna karena dalam keputusannya hakim menyebut hasil pertandingan seri secara angka yang berarti usahanya merebut gelar tersebut gagal di tangan petinju Thailand.

"Mereka (hakim) merampok gelar yang sejatinya sudah seharusnya milik saya," kata Nico Thomas ketika bercerita tentang kariernya saat jumpai Bola.com akhir Juli 2018 silam.

Berbekal dendam membara yang dimiliknya, Nico meminta pertandingan sarat kontroversi itu diulang. Venue pertandingan pun diatur agar digelar di ring tinju Gelora Senayan.

Ditetapkanlah waktu pertandingan akan digelar pada 17 Juni 1989 itu. Artinya, Nico hanya memiliki persiapan yang tak lama, yakni tiga bulan. Dengan dendam yang masih menguasai lubuk hatinya, Nico berlatih dengan sungguh-sungguh.

Menu latihan keras pun diterapkan pelatih Charles Thomas, yang tak lain merupakan kakak kandung Nico. Pagi siang malam amarah itu mengantarkan Nico untuk tak surut berlatih.

"Saya berlatih keras. Kalau belum muntah maka belum berhenti. Untuk menggenjot fisik pun berlatih dengan berlari dari pertama masuk puncak, sampai Puncak Pass, terus ke Ciloto, sampai ke Cianjur. Saya lari bisa tiga jam," kenang Nico seraya berapi-api.

Tiba saatnya pada malam pertandingan. Atmosfer pertandingan terasa sampai ke pinggiran ibu kota. Jalanan tak seperti biasaya karena sepi. Pertandingan yang disiarkan secara langsung melalui radio itu sudah mendebarkan sejak awal.

Nico masuk ke ring dengan menggebrak diiringi tarian daerah Maluku, Cakalele. Tarian perang tradisional yang diiringi tabuhan drum dan alat tiup tradisional.

REPOST BY : RAJA.BET


Share:
Keluarga Besar Marga Sun. Diberdayakan oleh Blogger.

Breaking News

KAMI MENYEDIAKAN GAME LIVE CASINO TERBARU DI https://bit.ly/2pLGSsO SILAHKAN DAFTAR YA.. SALAM KEMENANGAN YA BOSKU

Arsip Blog

SABUNG AYAM