Situs Judi Online dan Artikel Sex Indonesia terpercaya 2019

Senin, 07 Januari 2019

8-1-1835: Bayar Lunas, AS Sama Sekali Tidak Memiliki Utang

RAJABAKARAT - Pada 8 Januari 1835, semua tokoh politik besar Amerika Serikat (AS) berkumpul di Washington DC untuk merayakan apa yang baru saja dicapai oleh Presiden Andrew Jackson. Seorang senator bangkit untuk mengumumkan: "Tuan-tuan...utang nasional ... dibayar lunas!"



Momen tersebut merupakan sejarah satu-satunya yang terjadi dalam pemerintahan AS, di mana berlangsung selama hampir setahun kala itu, demikian Today in History sebagaimana dikutip dari situs web National Public Radio pada Senin (7/1/2019).

Perlu diketahui bahwa utang selalu menjadi pilihan bagi AS untuk menggerakkan roda pemerintahannya. Setelah revolusi, para pendiri Negeri Paman Sam berdebat apakah perlu atau tidak untuk menghapus semua janji keuangan yang dibuat selama perang.

Apabila memutuskan untuk gagal bayar, maka hal itu akan "merusak sistem kredit yang berlaku di AS, di mana juga berpotensi meninggalkan perekonomian dengan basis pertanian yang subsisten," kata Robert E. Wright, seorang profesor di Augustana College di South Dakota.

Jadi AS sepakat sejak awal untuk mengkonsolidasikan utang semua negara bagian senilai US$ 75 juta.

Selama masa-masa pasca-kemerdekaan, menurut Wright, Amerika Serikat selalu berusaha membayar lunas utangnya.

"Lalu akan ada perang lagi, dan utang akan naik lagi. Para politikus tidak pernah menyukai utang," ujar Wright.

"Jadi, pertaruhan sebenarnya kala itu adalah adalah seberapa cepat sebuah pemerintahan melunasi utang nasional, bukan tentang keputusan untuk melunasi atau tidak," lanjutnya menjelaskan.

Tapi, seperti halnya kondisi saat ini, tidak mudah bagi politikus untuk memotong pengeluaran negara demi melunasi utang, sampai kemudian Andrew Jackson menjabat sebagai presiden ke-7 AS.



"Bagi Andrew Jackson, politik adalah hal pribadi," kata H.W. Brands, seorang sejarawan di University of Texas. "Dia membenci bukan hanya utang federal. Dia sama sekali membenci utang."

Mantan Spekulan Tanah

Sebelum menjadi presiden, Jackson adalah spekulan tanah di negara bagian Tennessee. Dia belajar membenci utang ketika kesepakatan tanah menjadi buruk dan membuatnya terjebak pinjaman besar yang mencekik.

Jadi, ketika Jackson mencalonkan diri sebagai presiden, dia tahu musuhnya: bank dan utang nasional. Dia menyebutnya kutukan nasional. Dalam pikiran sang presiden, utang adalah "kegagalan moral".

"Dan gagasan bahwa entah bagaimana Anda bisa mendapatkan barang melalui utang hampir dilihat seperti ilmu hitam oleh Jackson," ujar Brands.



Jadi, Presiden Andrew Jackson pun memutuskan untuk melunasi utangnya.

REPOST BY : SITUS JUDI ONLINE

Share:
Keluarga Besar Marga Sun. Diberdayakan oleh Blogger.

Breaking News

KAMI MENYEDIAKAN GAME LIVE CASINO TERBARU DI https://bit.ly/2pLGSsO SILAHKAN DAFTAR YA.. SALAM KEMENANGAN YA BOSKU

Arsip Blog

SABUNG AYAM