Situs Judi Online dan Artikel Sex Indonesia terpercaya 2019

Rabu, 06 Desember 2017

AS dan Rusia Beda Pendapat Soal Sanksi Kepada Korea Utara

AS dan Rusia Beda Pendapat Soal Sanksi Kepada Korea Utara


Kepala Perwakilan Tetap Amerika Serikat (AS) untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Nikki Haley dalam pertemuan dengan Dewan Keamanan PBB menyampaikan tindakan Korea Utara termasuk peluncuran rudal adalah pertanda mereka meminta berperang.

Tindakan peluncuran rudal oleh Korut ditekankannya sudah tidak bisa ditelorir lagi.

"Ini sudah cukup, perang tidak pernah menjadi sesuatu yang diinginkan Amerika Serikat. Kami tidak mau melakukan itu sekarang, tapi kesabaran kami bukan tanpa batas," sebut Halley seperti dikutip dari Scotsman, Selasa (5/9/2017).

"AS akan melihat negara mana saja yang berurusan dengan Korut sebagai negara yang memberikan bantuan bagi keinginan pengembangan nuklir Korut yang ceroboh dan berbahaya," sebut dia.

Negeri Paman Sam, melihat ulah Korut, mendorong agar komunitas internasional memberikan sanksi kepada rezim Kim Jong-un.

Pertemuan darurat DK PBB dilakukan enam hari setelah uji coba rudal Korut. Badan tersebut telah mengeluarkan pernyataan mengutuk semua tindakan yang dilakukan Pyongyang.

Usulan sanksi baru pada Korut, ditolak mentah-mentah Rusia. Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia menegaskan, sanksi tidak akan memperbaiki masalah. Jalan keluar hanya bisa dicapai lewat negosiasi.

"Resolusi yang ditujukan untuk menjatuhkan sanksi Korut sebelum ini, belum berjalan baik," papar Nebenzia.

China dan Rusia pada pertemuan DK PBB mengatakan, Korut bisa saja menghentikan program pengembangan nuklir. Asalkan, AS juga menyetop latihan militer yang dilakukannya bersama Korea Selatan.

Pyongyang merupakan pihak yang paling menentang latihan militer. Mereka menganggap tindakan itu sebagai provokasi dan bertujuan untuk menginvasi Korut.

Pertemuan darurat DK PBB dilakukan enam hari setelah uji coba rudal Korut. Badan tersebut telah mengeluarkan pernyataan mengutuk semua tindakan yang dilakukan Pyongyang.

Usulan sanksi baru pada Korut, ditolak mentah-mentah Rusia. Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia menegaskan, sanksi tidak akan memperbaiki masalah. Jalan keluar hanya bisa dicapai lewat negosiasi.

"Resolusi yang ditujukan untuk menjatuhkan sanksi Korut sebelum ini, belum berjalan baik," papar Nebenzia.

China dan Rusia pada pertemuan DK PBB mengatakan, Korut bisa saja menghentikan program pengembangan nuklir. Asalkan, AS juga menyetop latihan militer yang dilakukannya bersama Korea Selatan.

Pyongyang merupakan pihak yang paling menentang latihan militer. Mereka menganggap tindakan itu sebagai provokasi dan bertujuan untuk menginvasi Korut.

Share:
Keluarga Besar Marga Sun. Diberdayakan oleh Blogger.

Breaking News

KAMI MENYEDIAKAN GAME LIVE CASINO TERBARU DI https://bit.ly/2pLGSsO SILAHKAN DAFTAR YA.. SALAM KEMENANGAN YA BOSKU

Arsip Blog

SABUNG AYAM